DewaSport.asia – Pembalap Mercedes AMG Petronas, Lewis Hamilton, finis keempat dalam Formula 1 GP Azerbaijan di Baku City Circuit pada Minggu (12/6/2022). Namun, ia sempat mengeluhkan punggungnya yang sakit lewat radio tim dalam balapan. Usai finis, ia juga terlihat kesulitan keluar dari mobil dan memegangi bagian bawah punggungnya.
Rasa sakit Hamilton ini diakibatkan fenomena ‘porpoising’, yakni gerakan mobil yang memantul terus menerus. Hal ini tak hanya dialami oleh Hamilton, melainkan juga para rivalnya, yang makin cemas soal kondisi fisik mereka. Seluruh pembalap bahkan kompak meminta regulasi F1 diubah agar kendala ini segera hilang setidaknya tahun depan.
“Semua pembalap bersama-sama mendiskusikannya dalam briefing, dan tak seorang pun dari kami mau mengalami masalah pantulan selama empat tahun ke depan dalam regulasi. Jadi, saya yakin semua tim sedang mengusahakannya,” tutur sang tujuh kali juara dunia via Crash.net.
Balapan Paling Menyakitkan
Usai Hamilton melewati garis finis, sang team principal, Toto Wolff bahkan meminta maaf soal kendala porpoising yang melanda mobil W13 milik skuadnya. Meski begitu, Hamilton menyatakan bahwa W13 milik sang tandem, George Russell, tak terlalu menghasilkan porpoising yang parah.
“Saya senang balapan sudah berakhir. Rasanya sakit. Itu balapan paling menyakitkan yang pernah saya jalani. George tak mengalami pantulan yang sama seperti saya, jauh lebih sedikit. Kemarin saya kehilangan 3,5 detik darinya di trek lurus. Saya juga menjajal perangkat eksperimen di mobil saya, dan suspensi belakang yang berbeda. Ini salah,” ujarnya.
“Ada banyak momen di mana saya tak tahu apakah saya bisa bertahan. Entah apakah saya bisa mempertahankan mobil di trek, karena dalam kecepatan tinggi beberapa kali nyaris selip. Pertarungan dengan mobil sungguh menegangkan. Mengerikan, yang paling buruk adalah pada awal balapan. Saya pikir situasinya bakal membaik jelang finis, namun di trek lurus sama buruknya,” lanjutnya.
Tetap Turun di F1 GP Kanada
Hamilton pun menyatakan bahwa dirinya telah menjalani perlakuan cyrotherapy demi merawat cedera punggungnya, dan ia menyebut terapi ini tak menyenangkan karena sangat dingin. Namun, ia yakin ia harus melakukannya demi tim yang sedang berusaha meraih poin. Apalagi musim ini Mercedes belum juga menang.
“Saya harus memikirkan semua orang yang bergantung pada saya untuk meraih poin, jadi itulah yang jadi fokus saya. Namun, jelas balapan ini yang paling buruk, sebelumnya tak seburuk ini sejak awal musim. George tak parah mengalaminya, karena punggungnya 10 tahun lebih muda dari punggung saya!” tutupnya.
Hamilton pun bertekad mengurangi masalah porpoising ini dalam waktu dekat, dan bahkan bakal terbang ke Brackley, Inggris, markas timnya untuk mencari solusi dengan para insinyur Mercedes. Ia juga memastikan akan tetap berlaga dalam F1 GP Kanada di Sirkuit Gilles Villeneuve, Montreal, pada 17-19 Juni mendatang.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.