DewaSport.asia – Ole Gunnar Solskjaer disebut-sebut bakal dipecat manajemen jika Manchester United takluk dari Liverpool di lanjutan pekan kesembilan Liga Inggris 2019-2020, Minggu 20 Oktober 2019 malam WIB. Namun, Man United terhindar dari kekalahan berkat inovasi taktik yang dilakukan Solskjaer.
Dalam laga tersebut, Solskjaer menurunkan pola 3-4-3. Pola tersebut ternyata mampu mematikan trio gelandang Liverpool yang dikomandoi Jordan Henderson. Alhasil, trio lini serang Liverpool yang berisikan Sadio Mane, Divock Origi dan Roberto Firmino tidak mendapatkan suplai maksimal dari para gelandang mereka.
Pada akhirnya, skor akhir 1-1. Atas hasil itu, isu pemecatan Solskjaer pun menguap. Pelatih asal Norwegia itu bahkan disebut-sebut bakal tetap menangani Man United minimal hingga kontraknya berakhir pada 30 Juni 2022. Sekarang yang jadi pertanyaan, layakkah Solskjaer dipertahankan manajemen Man United?
Semenjak diangkat sebagai pelatih permanen Man United pada 28 Maret 2019, The Red Devils –julukan Man United– telah melakoni 22 pertandingan. Hasilnya jauh dari kata baik, yang mana Marcus Rashford dan kawan-kawan hanya mendapatkan 6 menang, 7 imbang dan 9 kalah.
Sekarang tinggal bagaimana Solskjaer mengangkat prestasi Man United, setidaknya bisa membawa klub yang bermarkas di Stadion Old Trafford itu tampil di Liga Champions 2020-2021. Sebab, pada musim panas 2020 manajemen Man United bakal jorjoran untuk mendatangkan sejumlah pemain bintang.
Tidak tanggung-tanggung, manajemen Man United akan mengeluarkan 300 juta pounds (Rp5,45 triliun) untuk belanja pemain. Sejauh ini, ada tiga pemain yang dilaporkan masuk bidikan manajemen Setan Merah, yakni Saul Niguez (Atletico Madrid), James Maddison (Leicester City) dan Moussa Dembele (Glasgow Celtic).
[insert_php] if (wp_is_mobile()) { echo ‘
‘; } [/insert_php]
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.