DewaSport.asia – Penyanyi cilik berdarah Indonesia, Malea Emma Tjandrawidjaja, menjadi perbincangan di dunia maya setelah menyanyikan lagu kebangsaan Amerika Serikat jelang pertandingan Liga AS antara LA Galaxy dan Seattle Sounders, Minggu (23/9/2018).

Malea Emma Tjandrawidjaja, 7 tahun, menjadi pembuka pada pertandingan tersebut.

Dia lalu menyanyikan “The Star Spangled Banner” yang langsung membuat stadion riuh setelah mendengar suara soprannya.

“Dialah pemain terbaik sesungguhnya pada laga ini,” kata Zlatan Ibrahimovic, striker LA Galaxy di akun Twitter pribadinya.

7-year-old @MaleaEmma won the LA Galaxy's national anthem contest for Sunday's game vs Seattle, and she absolutely CRUSHED IT. ???

Even Zlatan was impressed! ? pic.twitter.com/Ta6xIsheuV

— FOX Soccer (@FOXSoccer) September 24, 2018

Malea berhak mendapat kesempatan menyanyikan lagu kebangsaan pada partai pembuka LA Galaxy setelah memenangi kontes yang dilakukan klub.

Dikutip dari CBS News, Male sampai lompat dari tempat tidurnya ketika mengetahui menjadi pemenang.

“Setiap akan menyanyi, hati saya selalu berdegup dengan sangat kencang,” tuturnya kepada CBS News.

Menurut sang ayah, Arman Tjandrawidjaja, Malea Emma sudah bernyanyi sejak berumur tiga tahun.

“Sejak mulai berbicara, dia selalu bernyanyi. Sampai-sampai, kadang kami memintanya untuk diam,” kata sang ayah seperti dikutip dari situs web USA Today.

[insert_php] if (wp_is_mobile()) { echo ‘

‘; } [/insert_php]

Malea Emma Tjandrawidjaja berpose dengan seragam LA Galaxy.

Arman mengakui bahwa sang putri sangat hobi bernyanyi dan seni peran. Bahkan, Malea pernah tampil pada drama musikal berjudul “Annie” di Hollywood Bowl, Juli lalu.

Malea merupakan anak kedua dari dua bersaudara pasangan Arman-Esther. Bersama sang kakak, Mark Andrew, mereka tinggal di California.

Kendati demikian, Arman tetap tak mau buah hatinya itu melupakan dari mana mereka berasal.

MVP of the game! https://t.co/eZ2WdQsVN7

— Zlatan Ibrahimović (@Ibra_official) September 24, 2018

“Kami selalu berbicara bahasa Indonesia kepada mereka,” kata Arman seperti dikutip dari The Jakarta Post, 7 September 2018.

“Selain mencoba berkomunikasi dengan bahasa Indonesia, kami juga kerap menyetel musik gamelan sebagai pengantar tidur mereka,” tuturnya melanjutkan.