DewaSport.asia – Olimpiade Tokyo 2020 resmi ditunda hingga 2021. Wabah virus Corona yang belum bisa dikendalikan menjadi penyebabnya.
Sebelumnya, Jepang dan IOC optimistis Olimpiade bisa digelar sesuai jadwal. Namun, atas desakan banyak pihak, termasuk pengunduran diri beberapa kontingen, Jepang akhirnya luluh.
Bagi atlet, penundaan Olimpiade Tokyo ibarat dua sisi mata uang. Di satu sisi, mereka lega karena ajang yang melibatkan jutaan orang ini ditunda demi keselamatan manusia.
Namun, di sisi lain, mereka juga kehilangan waktu setahun, terutama bagi atlet yang sudah berumur.
Juara dunia hepatlon, Katarina Johnson-Thompson mengatakan, penundaan ini memilukan. Sementara, atlet balap sepeda Elinor Barker, menyebut hal ini membuat harapan atlet hancur, tapi dunia tidak punya pilihan lain.
Semua atlet di seluruh dunia dipulangkan dari markas latihan. Mereka belum tahu kapan akan kembali berlatih karena menunggu wabah virus ini hilang.
Bagi sebagian atlet, mereka harus menunggu lebih lama untuk debut di Olimpiade, dan bagi yang lain, itu bisa jadi menunda pensiun satu tahun lagi.
Tetapi, atlet sepakat penundaan Olimpiade Tokyo 2020 adalah keputusan yang tepat.
“Banyak atlet bisa bernapas lega,” kata perenang asal Inggris, Adam Peaty kepada BBC Sport. “Kami merasa di bawah tekanan untuk berlatih dan bersaing sepanjang waktu,” ucapnya.
Atlet lompat jauh asal Inggris, Jazmin Sawyers mengatakan, uUntuk saat ini yang terbaik adalah menyelamatkan nyawa manusia.
“Kita harus tinggal di rumah untuk melindungi diri dan orang lain. “Jaga satu sama lain, olahraga akan kembali setelah wabah ini selesai. Kami siap memberikan penampilan terbaik nanti,” katanya.
Bagi atlet yang berencana pensiun setelah Olimpiade Tokyo 2020, ini menjadi tugas berat.
Ini saatnya kami yang akan pensiun mengatur kondisi fisik agar tetap tampil maksimal tahun depan. Saya lega setelah ini diumumkan. Kami bisa fokus untuk berlatih setelah pandemi ini,” kata pesenam Becky Downie.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.