DewaSport.asia – Penundaan Olimpiade 2020 Tokyo akibat pandemi virus corona ternyata tidak memengaruhi dukungan sponsor. Terbukti, mereka menyatakan akan selalu berkomitmen mendukung multievent terbesar di dunia yang direncanakan berlangsung paling lambat pada musim panas 2021 mendatang.
Komite Olimpiade Internasional (IOC) tentu mendapatkan kabar yang sangat baik terkait penundaan Olimpiade 2020 ini. Pasalnya, sponsor merupakan sumber pendapatan utama dari acara tersebut. Ini juga berlaku bagi penyelenggara Jepang yang juga mengharapkan penghasilan tambahan karena dapat menjual merchandise .
Secara keseluruhan, ada 14 sponsor besar dari seluruh dunia yang mendukung IOC, khususnya Olimpiade. Jumlah ini menjadi yang terbesar sepanjang sejarah dalam satu ajang Olimpiade. Masing-masing sponsor membawa setidaknya USD200 juta dalam siklus empat tahun, termasuk untuk Olimpiade, serta mendapatkan hak iklan eksklusif dan dapat menggunakan simbol Olimpiade dengan logo lima cincin ikoniknya.
Presiden IOC Thomas Bach mengatakan para sponsor telah menyatakan dukungannya atas keputusan penundaan Olimpiade 2020 di tengah wabah virus corona. “Kami telah menghubungi semua sponsor. Kami memiliki dukungan penuh dari mereka untuk keputusan ini dan kami sekarang akan bekerja untuk mengimplementasikannya.
Karena itu, saya merasa ini adalah konsekuensi logis bahwa para sponsor pertandingan Olimpiade Tokyo 2020 mempertahankan hak-hak mereka, walaupun harus diselenggarakan pada 2021,” katanya, dilansir insidethegames.
Bach juga mengatakan ada empat sponsor yang kontraknya berakhir pada tahun ini, termasuk General Electric dan Procter and Gamble. Namun, Bach memberikan kelonggaran untuk mendapatkan tambahan satu tahun ke depan untuk menjadi sponsor Olimpiade. Hal itu juga berlaku untuk 10 sponsor lainnya, meskipun mereka memiliki kesepakatan lebih lama dengan IOC.
Meski begitu, IOC tetap akan melakukan seleksi dalam melakukan kewajibannya tahun depan. Pasalnya, ada beberapa sponsor yang mungkin mengalami dampak ekonomi yang menurun akibat virus yang biasa disebut Covid-19 ini. Apalagi, jika wabah mematikan itu terus berlanjut dalam jangka waktu lama.
Di satu sisi, di Jepang, penyelenggara menghadapi biaya tambahan karena berbagai alasan akibat penundaan tersebut. Di sisi lain, mereka juga dapat mengharapkan penghasilan tambahan dari inisiatif merchandise/souvenir Olimpiade 2020. Hak-hak perdagangan biasanya berakhir pada 31 Desember, namun dipastikan akan diperpanjang menyusul penundaan ajang tersebut.
“Mereka memiliki satu tahun lebih banyak waktu untuk menjual barang-barang (merchandise/suvenir) Olimpiade. Saya yakin ini akan membantu mereka,” ucap sejarawan asal Swiss Markus Osterwalder, yang sering mengikuti isu-isu Olimpiade.
Selain itu, IOC juga masih harus melihat apa yang terjadi pada perusahaan broadcasting seperti NBC yang telah menghabiskan lebih dari USD12 miliar untuk hak siar Olimpiade antara 2014 sampai 2032.
Bahkan, pihak TV itu baru-baru ini mengatakan telah menjual 90% ruang iklan Olimpiade 2020 untuk sekitar USD1,25 miliar. Kontrak kemungkinan dapat dilakukan hingga 2021. Namun, itu berbanding terbalik dengan surat kabar seperti Los Angeles Times yang mengalami kerugian besar mulai dari sponsor dan iklan.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.