DewaSport.asia – Piala Dunia 2018 di Rusia sudah menggelar separuh dari total pertandingan dan ada banyak drama atau insiden, baik di dalam maupun di luar pertandingan.
Daftar drama atau kejadian itu bisa panjang, namun untuk kali ini kami pilihkan lima di antaranya:
Neymar, musuh bersama?
Di media sosial, pemain Brasil Neymar punya jutaan pengikut, namun sejauh ini tak mendulang banyak simpati di Rusia. Ia memprotes wasit di laga melawan Kosta Rika yang dimenangkan Brasil 2-0 melalui gol dramatis di injury time babak kedua.
Ia juga berpura-pura jatuh agar mendapat hadiah tendangan penalti. Bahkan di mata para pendukung Brasil, Neymar sepertinya dimusuhi.
Inggris dan Belgia membuat turnamen kali ini jadi ajang pesta gol
Sebelum akhir pekan, turnamen di Rusia ini tercatat sebagai salah satu penyelenggaraan dengan rata-rata gol paling sedikit.
Hingga Jumat (22/06) malam, di tiap pertandingan hanya ada 2,33 gol. Tapi kemudian Belgia mengalahkan Tunisia 5-2 dan Inggris melibas Panama 6-1, sementara Jepang bermain 2-2 saat melawan Senegal. Total gol yang tercipta di 32 pertandingan mencapai 78.
Perkembangan ini membuat rata-rata gol turnamen 2018 menjadi 2,65 per pertandingan, jauh lebih baik dibandingkan rata-rata gol di tiga dari empat penyelenggaraan Piala Dunia terakhir.
Penyelenggaraan putaran final Piala Dunia 2014 di Brasil membukukan rata-rata 2,70 gol per pertandingan.
Tidak ada skor 0-0
Pendukung sepak bola dan media biasanya mengeluhkan taktik negatif yang ditujukan untuk memaksakan hasil seri atau untuk menghindari kekalahan, misalnya dengan bertahan total.
Model pertandingan seperti ini tentu saja menjemukan dan tidak enak ditonton. Untungnya selama setengah perjalanan turnamen, tidak ada satu pun laga yang berakhir 0-0.
Kalau pun berakhir imbang, tetap ada gol yang tercipta. Dari 31 pertandingan pertama, hanya lima laga yang berakhir imbang.
Persaingan ketat jadi pencetak gol terbanyak
Efek langsung dari pesta gol pada akhir pekan adalah, pemain dan kapten timnas Inggris, Harry Kane, bisa menjadi pemain Inggris pertama yang meraih Sepatu Emas pertama di Piala Dunia sejak 1986.
Terakhir kali prestasi ini diraih oleh pemain depan Gary Lineker, yang sekarang berprofesi sebagai pembawa acara olahraga di televisi.
Kane sejauh ini sudah mencetak lima gol, namun ditempel ketat oleh penyerang timnas Belgia Romelu Lukaku dan bintang Portugal Cristiano Ronaldo yang masing-masing membukukan empat gol.
Jika pada akhirnya Lukaku dinobatkan sebagai pencetak gol terbanyak, maka dia akan menjadi pemain berkulit hitam pertama yang meraih predikat ini sejak 1966 ketika predikat itu diraih oleh pemain Portugal, Eusebio, yang menyarangkan sembilan gol.
[insert_php] if (wp_is_mobile()) { echo ‘
‘; } [/insert_php]
Ketika selebrasi dianggap bermuatan politik
Organisasi sepak bola dunia FIFA mengumumkan pada hari Minggu (24/06) bahwa mereka menggelar investigasi aksi selebrasi dua pemain Swiss, Xhaka dan Shaqiri, setelah mencetak gol ke gawang Serbia, yang berakir dengan kemenangan 2-1 untuk Swiss.
Xhaka dan Shaqiri menyilangkan kedua tangan di depan dada, yang melambangkan simbol dua burung elang pada bendera Albania. Kedua pemain punya kaitan dengan Kosovo, kawasan otonom di Serbia yang secara sepihak menyatakan berpisah dari Serbia pada 2008.
Sebagian besar warga Kosovo berasal dari Albania. FIFA sudah merampungkan investigasi dan hasilnya Xhaka dan Shaqiri tidak dinyatakan melanggar pasal 54 peraturan disiplin FIFA tentang memprovokasi publik.
Keduanya terhindar dari sanksi larangan dua kali bertanding namun didenda atas ‘perilaku tidak sportif’ sebesar 10.000 franc Swiss atau sekitar Rp143 juta.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.