Petarung Irlandia Conor McGregor mengejek Floyd Mayweather seusai merobohkan kickboxer asal Jepang Tenshin Nasukawa dalam ekshibisi tinju tiga ronde di Saitama Super Arena, Saitama, Jepang.
McGregor, yang dirobohkan Mayweather pada ronde kesepuluh belum lama ini, berkicau dalam akun resmi Twitter miliknya. Namun, yang mengejutkan, tak seperti kebiasaanya mengumbar kata-kata saat bicara tentang kinerja Mayweather, kini McGregor hanya menuliskan satu kalimat saja.
McGregor sepertinya lebih peduli dengan pendapatan Mayweather yang menurut laporan meraup USD9 juta (Rp129 miliar) dari pertarungan melawan Tenshin, dan bagaimana itu akan menempatkannya dalam daftar atlet berpenghasilan tertinggi di dunia.
“9 juta itu tidak akan membuat Anda di atas daftar (penghasilan) saya untuk waktu yang lama, Nak,” kicau McGregor, merujuk daftar atlet bayaran tertinggi majalah Forbes, dengan gambar yang mempromosikan merek wiski pribadinya, Proper Twelve.
Sementara itu Tenshin Nasukawa mengakui dirinya ‘meremehkan’ Floyd Mayweather sebelum duel di Saitama. Tenshin akhirnya dipukul roboh Mayweather di ronde pertama dari tiga putaran yang direncanakan dalam ekshibisi tinju tersebut. Mayweather, 41 tahun, hanya membutuhkan 140 detik untuk mengalahkan Tenshin Nasukawa. Petarung mix martial arts (MMA) berusia 20 tahun itu dirobohkan tiga kali dan mengakhiri pertarungan dengan linangan air mata.
“Hari-hari sejak pertarungan dikonfirmasi telah menyenangkan saya, tetapi juga dengan keprihatinan,” kata Nasukawa. Tenshin Nasukawa menulis di akun Instagram terverifikasi miliknya, bahwa dirinya kecewa lantaran telah dipukul roboh Mayweather, mantan petinju juara dunia lima divisi berbeda asal AS. “Saya kecewa pada diri saya sendiri karena saya pikir saya bisa melakukan yang lebih baik,” tulisnya.
“Tetapi saya akan menghadapi kenyataan ini dan akan terus menghadapi tantangan apa pun. Saya belajar bahwa saya tidak bekerja cukup keras setelah mendapatkan kesempatan ini, dan saya akan menggunakan kekalahan ini untuk meningkatkan diri saya dan terus maju tahun ini.”
Nasukawa mengatakan tidak menyesal karena menyetujui pertarungan dengan aturan tinju dan sangat ketat. “Ketika saya pertama kali menerima tawaran itu saya langsung menerimanya,” kata Nasukawa, yang juga berkompetisi dalam seni bela diri campuran (MMA).
“Saya pikir ini adalah kesempatan seumur hidup, dan meskipun ada perbedaan signifikan dalam prestasi dan kelas berat, saya merasa bahwa saya tidak boleh menghindari dan menerima tantangan ini.” “Terlepas dari semua hal yang terjadi menjelang pertarungan, saya menyadari betapa hebatnya Mayweather.”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.