DewaSport.asia – Manajer Manchester City, Pep Guardiola, mengatakan keputusan untuk menerapkan pemakaian video assitant refeere (VAR) dalam Liga Primer Inggris perlu diikuti tindakan yang lebih konsisten.
Hal itu dikatakan Guardiola setelah timnya diimbangi tamunya, Tottenham Hotpur, 2-2 di Stadion Etihad, Manchester, Sabtu 17 Agustus 2019, pada pekan kedua Liga Primer Inggris 2019-2020.
Dalam pertandingan itu, Guardiola menyaksikan kemenangan Manchester City pada menit-menit terakhir kembali digagalkan seperti pada pertemuan dua tim ini pada partai kedua babak perempat final Liga Champions musim lalu.
Guardiola mengatakan gol Gabriel Jesus yang dianulir pada menit 90+3, Sabtu malam lalu, seperti pengulangan atau deja vu dari penerapan VAR pada laga perempat final Liga Champions, April lalu.
“Musim lalu karena (dinyatakan) offside (setelah melihat rekaman VAR), kali ini handball,” kata manajer Manchester City ini.
“Jika itu karena pelanggaran menyentuh bola dengan tangan yang dilakukan Aymeric Laporte (bek City dalam laga Sabtu malam lalu), mengapa Fernando Llorente (pemain Tottenham yang membobol gawang City di Liga Champions musim lalu) tidak dinyatakan menyentu bola dengan tangan?” kata Guardiola.
“Tidak ada penalti ketika bola menyentuh tangan Andreas Christensen ketika Chelsea bemain melawan Liverpool pada pekan pertengahan lalu. Saya juga berpikir kami seharusnya mendapat penalti ketika Erik Lamela menjatuhkan Rodrigo di area itu. Petugas-petugas VAR mungkin sedang minum kopi saat itu,” Guardiola melanjutkan.
Manajer Manchester City merasa dalam pertandingan Sabtu malam lalu itu mereka seharusnya mendapat hadiah penalti dati pelanggaran Lamela tersebut.
Manajer Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino, sedikit memberikan simpati atas kritik Guardiola soal pemakaian VAR. “Saya punya sedikit kritik soal VAR dalam masa lampau. Tapi, orang-orang tidak ingin terus-menerus mendengar keluhan para manajer.”
[insert_php] if (wp_is_mobile()) { echo ‘
‘; } [/insert_php]
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.