DewaSport.asia – Lewis Hamilton yang memenangkan GP F1 Italia di sirkuit Monza hari Minggu (2/9/2018), dicemooh para fans yang kebanyakan tifosi Ferrari.
Cemooh dilontarkan para fans usai lomba, terutama saat Lewis Hamilton berada di podium.
Melihat hal ini, mantan presiden Ferrari Luca di Montezemolo angkat bicara.
Luca di Montezemolo merasa “jijik” dengan fans yang mencemooh Lewis Hamilton setelah F1 Italia hari Minggu.
Luca di Montezemolo memimpin Ferrari selama 23 tahun dari 1991-2014.
Ia mengatakan mencemooh pembalap Mercedes setelah kemenangannya adalah “kesalahan besar”.
“Lewis adalah juara fantastis, selalu sangat benar, dan dia membuat balapan yang fantastis. Titik,” ucap Luca di Montezemolo, dirilis GridOto.com dari bbc.com.
“Apa yang terjadi sangat, sangat buruk dan saya benar-benar kesal,” imbuhnya.
Hal itu dikatakan Luca di Montezemolo kepada BBC Sport dalam wawancara eksklusif di kantornya di Roma, Italia.
[insert_php] if (wp_is_mobile()) { echo ‘
‘; } [/insert_php]
Ia menyebut, kritik fans Ferrari mengenai keputusan Mercedes yang menyuruh Valtteri Bottas memperlambat Kimi Raikkonen selama beberapa lap untuk membantu Hamilton, itu salah.
Ferrari telah menggunakan taktik serupa berkali-kali di masa lalu, katanya.
“Saya beri tahu Anda bahwa kami memenangkan beberapa kejuaraan (dengan cara ini) ketika saya menjadi ketua dan CEO – dengan Kimi dan Felipe Massa, dengan Rubens Barrichello dan Michael Schumacher, dengan Michael dan Eddie Irvine,” ucapnya.
“Jadi ini adalah bagian dari sejarah. Dan Bottas tidak melakukan sesuatu yang salah atau kecurangan. Dia melakukan balapannya,” ulas Luca di Montezemolo.
“Ketika saya mendengar seseorang membuat kritik… Itu normal,” sebutnya.
“Dalam hidup itu sulit untuk menang, tetapi lebih sulit untuk menerima ketika Anda tidak menang,” tuturnya.
“Jadi, kemarin saya tidak senang atas apa yang saya lihat, dari penonton,” tegasnya.
“Mercedes melakukan tugasnya. Jika aku bertanggung jawab atas Ferrari dalam kondisi yang sama dengan Mercedes, aku akan membuat pilihan yang persis sama. Jadi, selesai,” ujar pria kelahiran Bologna, Italia, 70 tahun lalu ini.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.