DewaSport.asia – Granit Xhaka nyaris pindah ke AS Roma musim panas tahun lalu. Manajemen Arsenal sempat membuka pintu untuk penjualannya, tapi Mikel Arteta menahannya.
Xhaka diincar Jose Mourinho, yang menangani AS Roma mulai tahun lalu. Mourinho butuh gelandang bertahan untuk memperkuat lini tengahnya.
Kepindahan diyakini nyaris terwujud, dengan masa depan Xhaka saat itu juga dispekulasikan. Hubungannya dengan suporter Arsenal sendiri berjalan rumit, ia kerap jadi sasaran kritik.
Namun Xhaka pada akhirnya batal pergi da malah memperpanjang kontrak pada Agustus 2021. Kontrak itu mengikatnya sampai 2024 dengan opsi perpanjangan satu tahun.
Xhaka Ditahan Arteta
Pemain 29 tahun itu mengakui nyaris banget pindah ke Roma, sampai kemudian Arteta dan Direktur Teknik Arsenal Edu campur tangan, menahannya pergi.
“Itu sesuatu yang, ya, sangat nyaris. Tapi itu tak terjadi karena Mikel dan Edu adalah sosok yang tak melepas saya, mereka ingin mempertahankan saya di sini,” katanya kepada ESPN dikutip Football365.
“Tentu saja reaksi pertama saya adalah ingin bertahan di klub, tapi mereka membuka pintu: kalau ada tawaran yang datang, saya bisa pergi. Saya harus jujur, saya tak ingin menyebut nama, tapi saat itu saya juga membuka pintu untuk pergi.”
“Tapi pada akhirnya, mereka memutuskan mempertahankan saya. Saya sangat senang di sini. Keluarga saya sangat bahagia di sini. Saya terikat kontrak dua tahun lagi, itu benar,” tambahnya.
Arteta diakui Xhaka selalu menjadi sosok penting. Mantan gelandang itu turut membantunya di aspek teknis dan mentalitas.
“Tanpa dia, saya tak akan ada di klub sepakbola ini lagi. Dia sangat membantu saat saya terpuruk. Dia merangkul saya, membantu saya dengan hal-hal kecil, selangkah demi selangkah, dalam hal taktik, karakter, mentalitas, antara tim dan klub, mencoba membantu saya juga dengan para suporter.”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.