DewaSport.asia – Bermunculannya talenta muda potensial menjadi daya tarik tersendiri di babak kualifikasi Piala Eropa 2020. Tren tersebut juga menular ke Italia. Gli Azzurri mengorbitkan pemain-pemain yang tidak kalah menjanjikan. Sorotan publik tertuju pada Nicolo Barella (22 tahun) serta Moise Kean (19 tahun).
Keduanya tampil impresif dan menyumbangkan gol saat Italia mengalahkan Finlandia 2-0 pada laga perdana Grup J kualifikasi Piala Eropa 2020, Minggu (24/3). Gemilangnya Barella dan Kean bukan hanya membuat publik Italia bersuka cita. Kebanggaan besar justru dirasakan pelatih U-21 Italia, Luigi Di Biagio. Dia mengungkapkan kedua pemain tersebut merupakan prodak dari proyek jangka panjang yang dilakukannya bersama staf pelatih.
“Gol mereka membuat kami bangga. Banyak pemain yang menjadi berita utama saat ini, berasal dari proyek yang kami mulai delapan tahun lalu. Ketika itu, kami diminta untuk mereformasi lengkap akademi muda Italia dan yayasan. Ada banyak pemain yang di masa depan akan menjadi tumpuan tim,”ungkap Di Biagio dilansir football-italia.net.
Di Biagio mengatakan mencuatnya pemain-pemain muda ke tim nasonal juga tidak terlepas dari dukungan dari semua pihak khususnya pelatih Roberto Mancini yang ingin mengorbitkan lebih banyak pemain-pemain dari tim U-21. Karenanya, Di Biagio akan terus melakukan pemantauan dan analisa untuk membantu Mancini.
Juru taktik berusia 41 tahun tersebut memprediksi nama-nama potensial lainnya akan kembali terjaring saat Italia berpartisipasi di Piala Eropa U-21, Juli mendatang. “Kemenangan melawan Finlandia semakin memperkuat kami. Mancini ingin mengenal beberapa pemain internasional U-21 lainnya dan saya perlu menghabiskan waktu bersama mereka sebelum Piala Eropa. Kita semua akan bekerja sama,”paparnya
[insert_php] if (wp_is_mobile()) { echo ‘
‘; } [/insert_php]
Pernyataan Di Biagio tercermin dari skuad Italia di kualifikasi Piala Eropa 2020, Grup J untuk menghadapi Finlandia dan Liechtenstein. Mancini memboyong tujuh pemain muda yakni Barella, Kean, Alessio Cragno (24 tahun), Gianluca Mancini (22 tahun), Stefano Sensi (23 tahun), Nicolò Zaniolo (19 tahun) dan Bryan Cristante (24 tahun).
Mancini kemungkinan besar akan kembali memaksimalkan pemain-pemain tersebut saat menjamu Liechtenstein di Stadio Ennio Tardini, dini hari nanti. Pasalnya, skuad Gli Azurri sedikit ramping lantaran kehilangan Federico Chiesa ,Alessandro Florenzi, Stephan El Shaarawy dan Cristiano Piccini. Sedangkan, Mattia Perin diragukan.
“Akan ada beberapa perubahan melawan Liechtenstein. Itu dilakukan untuk menghadirkan kesegaran di dalam tim. Kami akan terus memantau perkembangan terkini, termasuk kondisi para pemain,”terangnya Beberapa perubahan diyakini tidak mengurangi semangat tempur Italia untuk meraih kemenangan. Italia berambisi memperpanjang laju apik yang mereka yang belum terkalahkan dalam lima laga terakhir sekaligus mengintip peluang naik ke puncak klasemen sementara Grup J.
Namun, Mancini enggan membebani pemain-pemain mudanya, khususnya Kean. Dia meminta penyerang Juventus tersebut untuk tetap membumi dan menikmati setiap laga. “ Kean sejatinya penyerang murni, tetapi dia bisa bermain di beberapa posisi. Kualitas dan fisiknya menjanjikan. Tapi, dia masih dalam tahap berkembang,”tegasnya
Kepercayaan diri Gli Azzurri kian tinggi sang tamu sedang jeblok. Armada Helgi Kolviðsson menuai hasil buruk di lima laga terakhir, termasuk saat tumbang 0-2 dari Yunani, Minggu (24/3). Akibatnya, Liechtenstein tenggelam di dasar klasemen sementara Grup J.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.