DewaSport.asia – Usia terkadang kerap dijadikan sebagai tolok ukur keberhasilan seorang atlet, tapi itu tidak berlaku untuk Daud Yordan. Petinju asal Kalimantan Barat itu mengaku tidak ingin memikirkan terlalu jauh mengenai masa depannya.
Saat ini Daud sedang menikmati kariernya sebagai pemegang sabuk juara tinju dunia kelas ringan super (63,5 kg) versi IBA. Itu disampaikannya saat mengunjungi kantor redaksi Inews.id, Kamis (21/11/2019).
“Saya malah tidak pernah kepikiran untuk berhenti. Karena saya dibesarkan dari olahraga ini dan saya pikir usia memang ada pengaruh tapi sedikit,” kata Daud.
“Kenapa? Karena saya dibesarkan dari keluarga tinju. Jadi dukungan moril itu kuat, sehingga kemungkinan untuk terus melanjutkan karier di dunia tinju ini masih lama, yang penting saya selalu sehat,” tambah Daud.
Saat ini Daud sedang menikmati waktu liburannya dengan sesekali menjalani latihan ringan. Dia baru kembali menjalani training center (TC) pada pertengahan Januari 2020. Rencananya, Daud kembali naik ring pada Maret tahun depan.
Itu sebagaimana disampaikan Managing Director Mahkota Promotion, Urgyen Rinchen Sim. Simon begitu ia kerap disapa mengatakan bahwa Daud merupakan petinju yang kenyang pengalaman dan berpeluang untuk berlaga di komite tinju selain IBA maupun WBO.
Saat ini pihaknya sedang melakukan komunikasi dengan sejumlah pihak untuk menggelar pertarungan unifikasi di Singapura pada 29 Maret mendatang. Disinggung mengenai lawan, Simon enggan menyebutkan siapa petinju yang layak menghadapi Daud.
“Oke. Kalau lawan sih, jujur saya belum bisa bicara banyak karena emang saya juga belum tahu. Tapi emang rencana unifikasi karena Daud juara dunia IBA. Kami sedang mencari tahu beberapa lawan, kemungkinan kami bakal melakukan unifikasi melawan WBO, IBO atau WBC,” beber Simon.
“Kalau kita melihat juara yang ada sekarang IBO, kemungkinan lawan yang akan dihadapi petinju dari Eropa atau Amerika Latin. Nanti promotor yang akan menentukan siapa lawan yang tepat untuk Daud. Setelah kita memutuskan baru menanyakan ke Daud,” ungkap Simon.
Mengenai kriteria lawan yang bakal dihadapi Daud, Simon menjelaskan biasanya pihaknya sudah mengetahui latar belakang permainan petinju yang bakal dihadapi. “Ini bisa unifikasi bisa juga World eliminator.
Intinya, masih banyak peluang yang ada karena sekarang mereka statusnya juara dunia, jadi kita akan punya waktu untuk lebih mengatur walaupun terkadang saya tidak mau terlalu lama. Kalau kita lihat dari juara-juara yang ada.
Jose Carlos Ramirez, pemegang sabuk gelar welter junior WBC/WBO dan Josh Taylor, juara kelas ringan super/welter junior [63,5kg] IBF/WBA,” pungkas Simon.
[insert_php] if (wp_is_mobile()) { echo ‘
‘; } [/insert_php]
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.