DewaSport.asia – Paul Scholes mengkritik keras pemilik Manchester United, Glazers Family. Baru-baru ini mereka menyulut amarah fans karena berusaha membawa MU ke European Super League (ESL).
Fans berang dan mendesak Glazer untuk menjual dan meninggalkan MU. Namun, sepertinya penjualan itu mustahil jika melihat perkembangan situasi sekarang.
Kasus kisruh ESL dan seruan penjualan ini pun diamati oleh Scholes. Menurutnya, jelas saat ini MU berada di tangan yang salah.
Dia merasa tidak ada koneksi antara pemilik klub dengan fans. Apa katanya?
MU hanyalah mainan
Menurut Scholes, MU hanyalah mainan bagi Glazer. Mainan ini dapat menghasilkan banyak uang, karena itu tidak ada alasan untuk menjualnya.
Karena itu, tidak akan pernah ada koneksi antara Glazer dengan fans. Kasusnya sama dengan klub-klub top lainnya.
“Saya tidak yakin apakah akan ada koneksi dengan pemilik klub ini. Saya kira kasusnya bukan hanya pada MU, ini terjadi pada setiap klub yang dimiliki oleh miliarder kaya raya,” ujar Scholes kepada BT Sport.
“Mereka datang ke sini untuk mendapatkan mainan. Mainan yang bisa menghasilkan uang.”
Seharusnya ada
Scholes sangat menyayangkan kondisi tersebut. Menurutnya, klub harus membangun dan menjaga koneksi dengan fans. Namun, sepertinya harapan itu terlalu besar untuk klub-klub yang dikelola pemilik kaya.
“Klub besar seharusnya memiliki koneksi seperti itu [dengan pemilik]. Para pemain dalam klub, pemain-pemain muda di akademi,” sambung Scholes.
“Namun, selama ada pemilik miliarder asal Amerika, dari negara-negara lain, sepertinya mustahil membangun koneksi itu.”
“Lihat saja Man City, Arsenal, Tottenham, Liverpool, apakah ada koneksi di situ? Saya kira tidak ada dan tidak akan pernah ada,” tandasnya.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.