DewaSport.asia – Mikel Arteta sepertinya tidak bisa menempuh cara biasa untuk mengembalikan Arsenal ke level terbaiknya. Situasinya sudah terlalu buruk, The Gunners butuh banyak uang.
Ya, level Arsenal terus merosot dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan sekarang mereka terancam gagal bermain di panggung Eropa musim depan, pertama kalinya dalam 25 tahun.
Arteta pun tak sepenuhnya bersalah, dia justru harus membereskan kekacauan Unai Emery yang gagal melanjutkan kerja Arsene Wenger. Namun, tetap saja sekarang tanggung jawab ada di tangan Arteta.
Sebenarnya hasil kerja Arteta sejauh ini sudah cukup baik, khususnya karena dia baru beberapa bulan menangani The Gunners. Namun, untuk meningkatkan level tim musim depan, mau tak mau Arteta harus mendatangkan banyak pemain top.
Butuh banyak uang
Situasi sulit Arteta di Arsenal ini coba ditelaah oleh Perry Groves, analis Premier League. Menurut mantan gelandang Arsenal ini, sekuad yang sekarang terlalu ringkih di banyak posisi.
Arteta sudah punya rencana yang tepat, hanya dia membutuhkan pemain-pemain yang tepat pula untuk menjalankan rencana tersebut.
“Arsenal harus mengeluarkan banyak uang di beberapa era, khususnya di pos bek tengah dan di lini tengah,” ujar Groves kepada talkSPORT.
“Saya bisa melihat apa yang coba dilakukan Arteta, saya bisa melihat rencana yang ada. Namun, saat ini dia berurusan dengan enam, tujuh, bahkan delapan pemain yang sebenarnya tidak dia inginkan.”
150 juta pounds
Tidak main-main, Groves mengklaim Arteta membutuhkan paling tidak 150 juta pounds atau sekitar 2,7 triliun rupiah untuk mendatangkan pemain-pemain yang tepat. Jika tak mau berinvestasi, Arsenal bisa terpuruk kian dalam.
“Ada banyak pemain muda yang siap bersinar, itu bagus. Namun, jika melihat pertandingan melawan Liverpool baru-baru ini, rasanya seperti sruvival football, jujur saja,” imbuh Groves.
“Hanya ada secercah cahaya di ujung lorong ini, skuad mereka mungkin membutuhkan tambahan pasokan 100 sampai 150 juta pounds,” pungkasnya.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.