DewaSport.asia – Manchester City (Man City) membuka peluang menyudahi penantian di Piala FA. Meski demikian, Pelatih Man City Pep Guardiola meragukan pasukannya dapat memborong semua gelar pada musim ini. Man City sukses melangkah ke final Piala FA setelah mengalahkan Brighton & Hove Albion 1-0 di Wembley Stadium, Sabtu (6/4). Gol tunggal Gabriel Jesus pada menit keempat dengan meneruskan umpan Kevin de Bruyne membuat fans tersenyum.
Baru kali itu lagi Man City lolos ke partai pamungkas Piala FA sejak 2012/2013, yang sayangnya saat itu dikalahkan Wigan Athletic 0-1. Artinya, kans menjuarai lagi turnamen tertua di Inggris tersebut setelah 2010/2011 ikut terbuka. Saat itu, The Citizens berpesta berkat kemenangan 1-0 atas Stoke City. Itu juga menjadi final kedua Man City pada periode ini.
Sebelumnya mereka juga melenggang ke final Piala Liga (Carabao Cup) yang ditutup dengan mengalahkan Chelsea 4-3 (0-0) lewat adu penalti. Ini berarti Sergio Aguero dkk berpeluang membukukan quadruple. Adanya potensi itu karena Man City masih mengikuti tiga kompetisi. Selain di Piala FA, kesempatan menjuarai Liga Primer juga terbuka. Soalnya, mereka kini menempati urutan kedua klasemen sementara dengan 80 poin atau hanya terpisah dua poin dari Liverpool.
Tapi, Man City punya satu pertandingan sisa lebih banyak. Maksudnya, masih ada jalan untuk mendompleng The Reds. Skenario itu bisa terjadi bila duel lanjutan Liga Primer kontra Crystal Palace di Selhurst Park, Minggu (14/4), dapat dimaksimalkan. Jika melihat statistik, sangat mungkin bagi Man City menjaga kekuasaannya di Inggris. Pasalnya, mereka sudah mencatat delapan kemenangan beruntun di kompetisi domestik.
Terlebih dari enam laga sisa hanya Manchester United (MU) yang dianggap lawan berat. Masih ada pula Liga Champions. Man City ikut bersaing memperebutkan mahkota Eropa lantaran sudah sampai perempat final. Meski demikian, Guardiola tidak berani berjanji pasukannya bisa memenuhi harapan itu. Menurutnya, hampir mustahil merengkuh empat gelar sekaligus.
[insert_php] if (wp_is_mobile()) { echo ‘
‘; } [/insert_php]
“Saya akan umumkan kepada Anda satu hal: hampir mustahil untuk membukukan quadruple. Menurut pendapat saya, belum ada yang pernah merebut empat gelar sekaligus. Jadi, apa alasannya kami bisa melakukannya?” ucap Guardiola, dilansir Skysport. Meraih tiga gelar atau lebih sebenarnya bukan hal baru bagi Guardiola.
Saat debutnya sebagai pelatih pada 2008/2009, dia bisa membantu Barcelona memenangkan enam turnamen berbeda, yakni Supercopa de Espana, Primera Liga, Copa del Rey, Liga Champions, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub. Lalu, saat musim pertamanya bersama Bayern Muenchen pada 2013/2014, Guardiola juga sanggup meraup empat trofi berbeda.
Walau gagal menguasai Liga Champions, nakhoda kelahiran Katalan itu membawa FC Hollywood merajai Bundesliga, DFB-Pokal, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub. Meski demikian, Guardiola tidak bisa menjamin Man City akan sanggup menguasai semuanya. Walau sejauh ini sudah mengantongi titel Community Shield dan Piala Liga, dia melihat masih ada hal yang bisa menjegal langkah pasukannya.
“Masih bisa bertahan di semua kompetisi saja sudah suatu keajaiban. Dapat terus mengikuti sejumlah kompetisi bersama para pemain ini merupakan hal menakjubkan. Apa yang sudah dilakukan mereka sejauh ini begitu luar biasa,” ujar Guardiola. Menurutnya, rintangan terbesar ada di Liga Champions. Walau Real Madrid dan Paris Saint-Germain sudah tersingkir dan tidak ada lagi wakil dari Jerman, bukan perkara mudah untuk menjadi yang terbaik.
Karena, masih ada Barcelona, Juventus, dan Ajax Amsterdam yang merupakan tim kuat. Belum lagi rival sesama Liga Primer yang juga cukup tangguh. Faktanya, Man City harus mampu menyingkirkan Tottenham Hotspur agar bisa melenggang ke semifinal. Jika terus lolos pun, mereka masih harus bertemu pemenang duel Ajax dan Juventus.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.