DewaSport.asia Gelar juara dunia MotoGP 2018 Marc Marquez mengingatkan fans dengan gelar yang diraih Valentino Rossi pada 2004.
Dilansir dari Marca.com, Santi Hernandez (kepala mekanik Marc Marquez), bilang kalau raihan gelar ini bukan karena faktor motor RC213V.
Marc Marquez menang juara karena memang mental dan skill seorang juara, bukan karena motor yang bagus.
Menurut Santi, motor RC213V jelas kalah dari Desmosedici.
Namun, yang istimewa Marc Marquez bisa menang dengan motor yang bisa dibilang tertinggal dari Ducati.
“Benar jika Ducati sejak pertengahan musim, selalu selangkah lebih di depan kami dan itu membuat kami kepayahan,” kata Santi dikutip dari Marca.com.
“Itu terlihat mudah kalau memang hanya melihat raihan poin di klasemen, tapi orang-orang yang paham tentang balap tentu paham Ducati memang selangkah di depan urusan motor,” jelasnya.
Lihat saja akselerasi dan top speed motor Ducati.
[insert_php] if (wp_is_mobile()) { echo ‘
‘; } [/insert_php]
Bukan hanya Honda, semua motor terlihat kalah jauh.
Nah, hal ini mirip dengan yang terjadi di MotoGP 2004.
Di 2003, posisi ke-1 hingga ke-3 diduduki pembalap Honda semua, Rossi juaranya.
Tidak ada yang ragu RC211V sangat dominan saat itu.
Lalu di 2004, Valentino Rossi loncat dari Honda yang sangat powerfull dengan motor RC211V-nya, ke Yamaha dengan motor YZR-M1.
Namun di luar dugaan, Rossi malah bisa jadi juara dengan motor yang kalah superior itu.
Rossi keluar dari kepungan Honda dan jadi juara, padahal 5 pembalapnya menghuni posisi ke-2 hingga ke-6.
Pengaruh Rossi sebagai pembalap saat itu sangat luar biasa.
Wajar saja raihan keduanya disandingkan.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.