Kembalinya Jose Mourinho ke Stamford Bridge jadi mimpi buruk manakala Manchester United harus tumbang empat gol tanpa balas oleh tuan rumah Chelsea, Minggu (23/10) malam WIB, dalam lanjutan Liga Primer Inggris (EPL) 2016/17.
Belum semenit laga berjalan, Pedro Rodriguez sudah memberikan sinyal buruk bagi Setan Merah dengan menjebol gawang David De Gea. United pun tak mampu berkutik dan parade gol terus lahir dari anak-anak The Blues melalui Gary Cahill, Eden Hazard dan N’Golo Kante.
Selepas laga, Mourinho pun menghampiri Antonio Conte dan nampak berbisik kepada juru taktik asal Italia tersebut. Kepada awak media pada sesi jumpa pers, pelatih yang akrab disapa Mou itu enggan membeberkan hal apa yang ia bisikan kepada suksesornya di Chelsea tersebut.
“Anda tahu saya, saya berbicara kepada Conte bukan Anda,” ketusnya. “Saya bukan tipe orang yang datang ke sini dan berbagi apa yang tidak ingin saya bagikan kepada Anda. Itu adalah hal antara kami. Jika Conte ingin menceritakannya silakan saja, itu urusan dia. Saya no comment” tambahnya.
Usut punya usut, ternyata Mou menyampaikan rasa tak sukanya kepada aksi Conte di pinggir lapangan ketika coba menghidupkan suasana Stamford Bridge pascagol keempat Chelsea. Ia mau, suporter dari klub asal London itu bisa lebih keras bersorak untuk timnya yang berstatus sebagai tim tuan rumah, dibandingkan para pendukung United yang datang ke stadion.
“Saya pikir pembicaraan privat seperti itu harus tetap privat. Namun jika ada yang berhasil mengetahui hal itu (apa yang kami bicarakan), maka oke saja,” kata Conte.
“Saya rasa itu keputusan tepat ketika saya hanya bisa mendengar pendukung Manchester United (bernyanyi) ketika kedudukan 4-0. Jadi saya meminta para fans untuk memberikan tepuk tangan kepada para pemain (Chelsea) setelah menunjukkan performa yang luar biasa. Mereka layak mendapatkan itu,” urai eks pelatih Juventus itu.
“Kami hidup dengan emosi. Jika Anda ingin mengurangi emosi maka Anda bisa duduk di rumah dan saya ganti pekerjaan. Sangat penting untuk para fans agar mendukung setiap moment dalam pertandingan. Saat pemain pantas mendapatkan hal itu usai penampilan luar biasa, maka adalah hal yang benar menerima tepuk tangan dari fans,” tandasnya.
Mou sendiri pisah dengan Chelsea pada akhir kampanye EPL musim lalu usai rentetan hasil tak memuaskan dan konflik internal dengan staf, termasuk fisioterapis Eva Carneiro. Selama dua periode menukangi Chelsea, ia sukses mempersembahkan tiga gelar EPL, tiga Piala Liga, satu Piala FA dan satu Community Shield.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.