DewaSport.asia – Manajemen GO-JEK Indonesia mengapresiasi perjuangan para atlet Indonesia yang berhasil meraih emas pada ajang Asian Games 2018.
Para atlet tersebut akan berkesempatan untuk menikmati sejumlah fasilitas gratis dari layanan yang ditawarkan di aplikasi GO-JEK selama satu tahun penuh.
Acara yang bertajuk #AnakBangsaBisa ini berlangsung di Kantor GO-JEK Indonesia, Jakarta pada Kamis (6/9/2018).
Para atlet juga diajak untuk berbagi kisah mereka untuk menularkan nilai-nilai semangat kepada masyarakat Indonesia.
Acara eksklusif ini di antaranya dihadiri pasangan tenis ganda campuran, Aldila Sutjiadi dan Christopher Benjamin Rungkat.
Atlet sepeda gunung, Tiara Andini Prastika. Atlet pencak silat, Hendy. Atlet dayung, Ali Buton dan Muhad Yakin, serta atlet paralayang, Hening Paradigma.
Sebagai bentuk syukur dan apresiasi kepada para peraih medali emas, GO-JEK akan memberikan layanan gratis dalam 3 hal, yakni dalam bentuk saldo Go-Pay yang dapat digunakan pada seluruh layanan di aplikasi Go-Jek, voucher Go-Life, dan poin loyalti Go-Points yang dapat ditukarkan dengan berbagai macam voucher dan layanan lainnya di aplikasi GO-JEK.
Chief of Corporate Affairs GO-JEK Indonesia, Nila Marita, mengatakan bahwa semangat juang tinggi yang ditunjukan para peraih emas ini dapat menjadi inspirasi dan membawa manfaat positif bagi banyak orang.
“Kami berharap prestasi membanggakan dari para atlet ini dapat menjadi motivasi bagi seluruh masyarakat Indonesia, terutama kalangan anak muda di berbagai penjuru Tanah Air,” ungkap Nila.
[insert_php] if (wp_is_mobile()) { echo ‘
‘; } [/insert_php]
Dalam persiapan menjelang bergulirnya Asian Games 2018, para atlet mengakui memiliki kenangan tersendiri.
Salah satunya adalah peraih emas dalam cabang olahraga tenis nomor ganda campuran, Aldila Sutjiadi, yang mengaku bahwa program individual menjadi langkah paling awal sebelum dirinya dimasukkan ke dalam nomor ganda campuran.
“Persiapan kita udah dari bulan Januari, tapi kan kita kan punya program individual masing-masing. Kalo individual itu kita gak ada ganda campuran, adanya hanya tunggal dan ganda,”
Aldila mengakui tantangan yang sempat dihadapinya adalah baru melakukan latihan bersama Christopher B. Rungkat hanya dua minggu sebelum dilaksanakannya Asian Games 2018.
“Dua minggu sebelum Asian Games, kita baru dikumpulkan. Tim putra dan putri. Waktu itu, pertama kali latihan dua minggu sebelum Asian Games,” lanjut alumnus Universitas Kentucky, Amerika Serikat ini.
Sementara itu, pasangan Aldila, Christopher B. Rungkat, mengungkapkan bahwa tantangan terbesarnya adalah ekspekstasi dari Persatuan Tenis Lapangan Indonesia (PB Pelti) dan juga masyarakat Indonesia yang menginginkan hasil yang maksimal.
“Yang paling berat sih terakhir ya, karena udah, kita berpikir emas udah di depan mata nihh, jadi tantangan terberatnya pasti di situ,” kenang Christo.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.