DewaSport.asia – Joe Hart masih ingat betul momen pedih yang mengakhiri kariernya di Manchester City. Saat itu, Hart tahu tidak punya masa depan di bawah Josep Guardiola.
Hart sempat dikenal sebagai salah satu legenda Man City. Dia terus jadi kiper utama di bawah berbagai pelatih, sampai akhirnya Guardiola tiba pada tahun 2016.
Kedatangan Guardiola mengubah segalanya. Hart langsung turun jadi kiper ketiga, di bawah Claudio Bravod an Willy Caballero.
Saat itu Guardiola belum merekrut Ederson Moraes. Namun, diduga Pep memang tidak cocok dengan gaya main Hart.
Obrolan dua jam
Langsung turun jadi kiper ketiga tentu sangat mengejutkan bagi Hart yang sempat lama jadi kiper utama. Saat itu, Hart sempat bicara empat mata dengan Guardiola selama dua jam.
“Saya ingin masuk ke ruangannya dan berbicara. Dia sangat memahami latar belakang saya, sangat memahami apa yang kami lakukan, bagaimana saya bermain,” ujar Hart kepada In The Stiffs via Daily Mail.
“Obrolan itu berlangsung selama dua jam dan diakhiri dengan komentarnya seperti: ‘Saya rasa kita tidak bisa bekerja sama’. Saya menjawab: ‘Saya tidak setuju’.”
Begitu ada kata ‘tapi’
Hart sempat mempertahankan posisinya. Dia yakin bisa belajar mengembangkan diri untuk jadi kiper yang diinginkan Pep. Namun, negosiasi Hart terhenti begitu mendengar jawaban Pep.
“Dia [Guardiola] berkata: ‘Saya akan jadi orang pertama yang terbukti salah, tetapi yang saya lihat dalam diri anda bukanlah yang saya mau dari kiper saya’,” sambung Hart.
“Saya menjawab seperti: ‘Lebih adil jika saya diberi kesempatan’. Dia menjawab: ‘Tentu Anda akan diberi kesempatan, tapi …’.”
“Begitu ada kata ‘tapi’, akhirnya Anda tahu bahwa sudah ada keputusan,” tandasnya.
Sumber: Daily Mail
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.