DewaSport.asia – Kepemimpinan korps wasit pada kompetisi Liga 1 bersama Bukalapak kembali disorot. Kali ini giliran wasit Novari Ikhsan Arilaha yang mendapat sorotan terkait kepemimpinannya pada laga antara PS Tira dan Persipura Jayapura.

Persipura harus menelan kekalahan pada laga pekan ke-20 di Liga 1, kontra PS Tira. Pada pertandingan yang dihelat di Stadion Sultan Agung, Sabtu (11/08), Mutiara Hitam kalah 0-1 melalui gol semata wayang Ahmad Nufiandani.

Ketua Umum Persipura, Benhur Tommy Mano, menyebut kepemimpinan wasit asal Jakarta Utara ini tak fair. Novari, menurut pria yang karib disapa BTM ini, sangat responsif pada para penggawa Persipura.

“Situasi ini, membuat pemain jadi sangat berhati-hati. Mereka tak bisa bermain lepas dan mudah tersulut emosinya. Akhirnya, hal ini membuat para pemain kehilangan fokus,” ujar BTM.

[insert_php] if (wp_is_mobile()) { echo ‘

‘; } [/insert_php]

Menurut BTM, hal-hal ini membuat tim mereka dirugikan. Bahkan, pria yang juga menjabat sebagai Wali Kota Jayapura ini menyebut bahwa beberapa kali, Novari juga membuat kesalahan dalam mengambil keputusan.

“Kita lihat ada diving dilakukan pemain lawan di kotak 16 kita tapi tidak dikenakan kartu. Beberapa kali free kick harus diulangi atas permintaan wasit. Selain itu, banyak kejadian yang buat pertandingan terhenti pada babak kedua tapi perpanjangan atau tambahan waktu hanya tiga menit,” tuturnya.

Tak hanya menyebut wasit merugikan timnya, BTM pun menilai pengadil juga banyak mengambil keputusan yang menguntungkan tim lawan. Salah satunya, menurut pria berusia 53 tahun tersebut adalah dengan membiarkan pemain lawan mengulur-ulur waktu.

“Kondisi ini menurut kami ikut memperburuk permainan, karena anak-anak sudah terganggu secara mental,” tegasnya.

BTM menegaskan bahwa pernyataannya soal wasit ini bukan sebagai dalih kekalahan timnya. Persipura secara jantan mengakui kekalahan. “Namun, kita tak boleh tutup mata atas kemungkinan kesalahan pihak lain yang terkait langsung dengan pertandingan itu,” tutupnya.