DewaSport.asia – Manajer Direktur Yamaha, Lin Jarvis, menceritakan soal kerja samanya dengan Valentino Rossi. Tak melulu mulus, Jarvis bahkan bercerita harus berusah payah mengajak Rossi kembali ke Yamaha usai pisah pada musim 2011-2012.
Ini Alasan Rossi Dulu Saat Tinggalkan Yamaha
Sebagaimana diketahui, hubungan Yamaha dan Rossi sempat rusak ketika mereka dengan berani mendatangkan Jorge Lorenzo sebagai rekan setim. Padahal kala itu, Rossi adalah pembalap nomor satu Yamaha dan Lorenzo datang sebagai debutan dengan titel dua juara 250 cc.
Situasi kemudian berubah ketika Yamaha dan Rossi berpisah pada 2011. Kala itu, Yamaha masih tetap bersama Lorenzo, dan The Doctor -julukan Rossi- akhirnya memutuskan untuk pindah ke Ducati hingga 2012.
Kepergian Rossi pun ternyata membuat Yamaha merasa kehilangan dan membujuk sang legenda untuk kembali. Akan tetapi, Jarvis ternyata menemui perjuangan yang tidak mudah karena Rossi sejatinya enggan kembali ke Yamaha selama masih ada Lorenzo.
Namun, Jarvis melakukan pendekatan luar biasa. Langkah pertama untuk membawa Rossi kembali adalah ketika ia menemui pembalap asal Italia itu di rumahnya. Bahkan keduanya sampai harus melakukan perjanjian hingga akhirnya Rossi memutuskan kembali ke tim dengan sikap yang berbeda.
Valentino Rossi Kembali ke Yamaha
“Lorenzo memenangkan gelar bersama kami pada 2010 dan 2012, jadi sangat sulit untuk mencoba membawa musuh bebuyutannya (Rossi) kembali ke tim,” ucap Rossi, dikutip dari Motosan, Kamis (7/10/2021).
“Pendekatan pertama Valentino kepada kami datang dari supervisor pajak dan hukumnya. Saya pergi menemui Valentino, di rumahnya di Tavullia dan mendiskusikan pertemuan dengan ketegangan dan antisipasi,” lanjutnya.
“Itu adalah momen yang sangat spesial setelah hubungan kami memburuk. Ia kembali dengan sikap yang berbeda, lebih rendah hati dan apresiatif,” jelasnya.
Akhirnya duet Rossi dan Lorenzo pun terjadi kembali dengan bertahan dari musim 2013-2016. Pada musim tersebut, Rossi gagal meraih gelar juara, sementara Lorenzo memilikinya satu kali pada 2015.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.