DewaSport.asia – Untuk kedua kalinya, Antonio Conte yang sekarang melatih Inter Milan datang ke markas Juventus sebagai lawan. Ia pun tak bisa menyembunyikan perasaan kesalnya karena merasa diperlakukan semena-mena oleh beberapa orang.
Seperti yang diketahui, Conte memiliki sejarah panjang bersama Juventus. Ia pernah memperkuat klub berjuluk Bianconeri tersebut selama 13 tahun kala masih bermain, ditambah tiga tahun sebagai pelatih.
Bisa dikatakan, Conte merupakan salah satu sosok yang karirnya paling dekoratif di Juventus. Ia telah menyumbang total 19 gelar dari berbagai ajang sebagai pemain dan pelatih, termasuk Liga Champions di musim 1995/96 lalu.
Jelas saja kalau Conte tahu persis seberapa pekatnya rivalitas antara Juventus dengan Inter Milan. Kendati demikian, Conte membuat beberapa fans Bianconeri patah hati saat menerima tawaran melatih dari Nerazzurri pada tahun 2019 lalu.
Bersitegang dengan Juventus
Sejak berlabuh di Giuseppe Meazza, Conte sudah berkunjung ke markas Juventus sebagai lawan sebanyak dua kali. Namun baru kali ini ia merasakan perlakuan yang semena-mena dari Juventus, khususnya Andrea Agnelli dan Leonardo Bonucci.
Inter bertamu ke markas Juventus pada laga leg kedua babak semifinal Coppa Italia pada Rabu (10/2/2021) dinihari tadi. ia sempat melakukan protes keras kepada wasit karena tidak memberikan penalti di menit ke-10.
Ia cukup sering mengeluh kepada wasit, sampai-sampai Bonucci kesal dan melontarkan pernyataan melekit. “Tolong hormati wasit!” kata sang bek, yang menjadi pemicu momen persitegangan antara dirinya dengan Conte.
Agnelli, yang melihat pertandingan dari bangku penonton melontarkan kata-kata yang jauh lebih pedas. Begitu wasit meniupkan peluit panjang, Agnelli kedapatan kamera berkata: “Diamlah, br****ek.”
Antonio Conte Kesal
Jelas saja kalau Conte tidak terima diperlakukan seperti itu oleh dua sosok penting Juventus. Apalagi, ia pernah bekerja sama dengan mereka dan meraih banyak kesuksesan.
“Juventus seharusnya berkata jujur,” ujar Conte kepada RAI Sport usai laga. “Saya pikir wasit keempat mendengar dan melihat apa yang terjadi di sepanjang pertandingan,” lanjut sang pelatih.
“Menurut pendapat saya, mereka seharusnya bisa bersikap lebih sopan. Mereka membutuhkan lebih banyak sportivitas dan rasa hormat kepada orang yang bekerja,” pungkasnya.
Sebagai informasi, pertandingan tersebut berakhir dengan skor imbang 0-0. Kendati demikian, Juventus dinyatakan lolos ke babak final karena berhasil mengantongi kemenangan 2-1 pada pertemuan pertama yang digelar pekan lalu.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.