DewaSport.asia – Meninggalnya Diego Maradona diklaim juga karena keteledoran. Pengacara legenda sepakbola Argentina itu, Matias Morla, meminta ada investigasi yang dilakukan.
Maradona, Si Tangan Tuhan, meninggal dunia pada Rabu (25/11/2020) di kediamannya di Tigre, Buenos Aires. Mantan pemain Argentinos Juniors, Boca Juniors, Barcelona, Napoli, Sevilla, dan Newell’s Old Boys meninggal di usia 60 tahun akibat henti jantung.
Kerabat sekaligus pengacara Maradona, Matias Morla, melontarkan pernyataan terkait momen menyedihkan ini. Ia meminta digelar pengusutan, sebab ada hal yang mengusiknya.
Morla menilai, Maradona meninggal karena petugas medis telat dalam memberi pertolongan. Ia menuding hal itu sebagai “kejahatan yang bodoh dan tidak bisa dijelaskan.”
“Hari ini adalah hari kesedihan. Kesedihan dan refleksi yang mendalam,” tulis Morla dalam pernyataannya, yang dipublikasikan lewat media sosialnya, seperti dilansir El Pais.
“Dalam hati, saya merasakan kehilangan seorang teman yang saya hormati dengan kesetiaan sampai hari terakhir. Saya menyapanya secara langsung. Pemakamannya harus menjadi momen yang intim dan kekeluargaan.”
“Menurut apa yang dikatakan Jaksa San Isidro, tidak bisa dijelaskan bahwa 12 jam, Diego tidak mendapat perhatian atau pemeriksaan dari petugas medis.”
“Ambulans saja butuh waktu lebih dari setengah jam untuk datang, itu kejahatan yang bodoh. Fakta ini tidak boleh luput dari perhatian, dan saya meminta Anda menyelidikinya sampai akhir. Seperti yang Diego bilang ke saya: ‘Anda adalah prajurit saya, yang bekerja tanpa ampun,” tulisnya.
Semasa bermain, Maradona adalah salah satu pesepakbola terbaik sepanjang masa. Ia membawa gelar juara untuk Boca Juniors, Barcelona, dan Napoli.
Di level timnas, Maradona membantu Argentina menjuarai Piala Dunia 1986. Dalam perjalanan meraih trofi itu, Maradona membuat aksi yang begitu dikenal, yakni mencetak gol tangan tuhan ke gawang Timnas Inggris.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.