DewaSport.asia – Iker Casillas dianggap sebagai salah satu pemain legendaris di Real Madrid. Memulai karier lewat akademi, dia berhasil menjadi penjaga gawang Los Blancos dari 1999-2015.
Selama 14 tahun, Casillas telah meraih banyak gelar di antaranya juara La Liga, Copa del Rey, dan Liga Champions Eropa. Namun ternyata, dia sangat tertekan selama menjalani kariernya di klub raksasa Spanyol tersebut.
“Ketika saya bermain di tim junior Madrid, bahkan jika kami menang 8-2, pelatih akan bertanya kepada saya bagaimana saya bisa kebobolan dua gol. Itu terlihat sebagai kegagalan dan Anda sudah mengalami tekanan di usia muda,” kata Casillas dikutip dari BeSoccer, Senin (28/9/2020).
Untungnya mental Casillas tidak jatuh. Dari tekanan tersebut, dia belajar dan memotivasi dirinya sendiri hingga dipandang sebagai salah satu kiper tebaik dunia.
“Itu benar-benar menjadi bahan latihan saya bagaimana tekanan menjadi penjaga gawang tim utama. Saya jadi tahu tentang tanggung jawab. Tentu saja, tidak mudah untuk mempertahankan level itu sepanjang waktu. Tapi saya sangat suka memiliki tanggung jawab itu,” ujarnya.
Sayang, Casillas tak dapat menutup kariernya di Madrid. Pada 2015 dia pindah ke FC Porto karena kalah bersaing dengan Keylor Navas.
Tapi kini Casillas kembali ke Estadio Santiago Bernabeu. Dia dipercaya bekerja dalam jajaran direksi klub.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.