DewaSport.asia – Kewaspadaan tinggi dilakukan klub-klub Italia terkait antisipasi penyebaran virus corona, termasuk Juventus. La Vecchia Signora memutuskan menghentikan semua sesi latihan dan menempatkan semua pemain U-23 mereka di karantina setelah trio dari klub Seri C Pianese dinyatakan positif menggunakan Coronavirus.
Juve mengumumkan keputusan tersebut, Jumat (29/1/2020) karena lawan terakhir yang mereka hadapi adalah Pianese. Klub telah memerintahkan pemain U-23 untuk tetap di rumah mereka sampai 8 Maret, tapi untungnya tidak ada yang menunjukkan gejala penyakit pernapasan.
Kecemasan Juventus bukan tanpa sebab. Pasalnya sejauh ini jumlah pengidap virus corona di Italia mencapai 1.049 dengan jumlah kematian 29 orang. Pembaruan terakhir diberikan oleh pemerintah Italia, yang kini mereka klaim telah meningkat menjadi 1.128. Pihak berwenang menginstruksikan orang harus tetap di dalam ruangan dan menghindari kontak dengan orang lain.
Wilayah yang paling terdampak adalah Lombardy, Veneto dan Emilia-Romagna, sementara Bergamo dan Milan juga terkena. Karenanya, otoritas sepakbola Italia mengambil keputusan membatalkan semua pertandingan Seri A akhir pekan ini Udinese-Fiorentina, Milan-Genoa, Parma-SPAL, Sassuolo-Brescia dan Juventus-Inter. Kelima pertandingan tersebut dijadwalkan dipindahkan ke 13 Mei mendatang.
Akibatnya, final Coppa Italia, yang dijadwalkan untuk hari yang sama, telah dipindahkan ke minggu berikutnya pada hari Rabu, 20 Mei atau empat hari sebelum musim kompetisi 2019/2020 berakhir.
Namun pertandingan Sabtu (29/1/2020), SS Lazio v Bologna, SSC Napoli v Torino , Lecce v Atalanta dan Cagliari v AS Roma tetap berjalan normal. Sementara semifinal Coppa Italia antara Juve versus Milan, Kamis (5/3/2020) hanya fans lokal hanya diizinkan memasuki Allianz Stadium.
Begitu juga, Pertandingan semifinal lainnya antara Napoli dan Inter di Stadio San Paolo, Jumat (6/3/2020). Tetapi, kemungkinan ditunda tetap terbuka tergantung perkembangan situasi.
Ini merupakan kedua kalinya Italia membatalkan pertandingan, sebelumnya, pekan lalu pemerintah setempat telah mengunci kota-kota di wilayah utara setelah lebih dari 300 orang terinfeksi, 12 di antaranya telah meninggal.
Saat itu, empat pertandingan Serie A di Milan, Bergamo, Verona, dan Turin ditangguhkan. klub Serie B Cremonese yang menempuh jarak 300 mil ke Ascoli, bahkan diinstruksikan untuk kembali pulang.
Melebarnya penyebaran virus corona hampir di setiap benua membuat presiden FIFA, Gianni Infantino prihatin dan mendukung keputusan menunda pertandingan demi keselamatan banyak orang. Dia bahkan akan mempertimbangkan untuk melakukan hal serupa pada pertandingan internasional, Maret mendatang.
“Saya tidak akan mengecualikan apa pun saat ini. Itu sebabnya kami harus melihat situasi dan berharap penyebaran corona akan berkurang.Jika pertandingan harus ditunda atau dimainkan tanpa penonton sampai selesai, maka kami akan melakukanya. Kesehatan orang banyak lebih penting daripada permainan apa pun,”tegas Infantino dilansir bbc.
Sementara di Inggris, ancaman corona memang belum menganggu Liga Primer, semua jadwal pertandingan tetap berjalanan normal. Meski demikian, langkah antisipasi telah diberlakukan masing-masing klub.
Newcastle United, West Ham United dan Southampton kompak mengumumkan pada hari Jumat (28/2) bahwa jabat tangan telah dilarang antara pemain di tempat pelatihan, berdasarkan saran dari tim medis mereka. Tetapi, semua tim tetap melakukan jabat tangan sebelum kick-off pertandingan Liga Primer, Sabtu (29/2).
“Saya masih berharap virus ini tidak akan sebesar itu. Anda harus menjaga tangan Anda tetap bersih dan berusaha menghindari kontak, termasuk memberikan tanda tangan kepada fans. Ini kebaikan semua orang,”papar pelatih Southampton, Ralph Hassenhuttl.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.