DewaSport.asia – Krisis lini depan Manchester United terpapar jelas saat berlaga di kandang West Ham United, dalam laga pekan keenam Liga Inggris, akhir pekan lalu. Pelatih Ole Gunnar Solskjaer pun kemudian mendapat kritikan.
Dalam laga itu, dengan terpincang-pincang, Marcus Rashford, 21 tahun, ditarik ke luar lapangan. Pada menit ke-61, Solskjaer memasukkan Jesse Lingard sebagai pengganti.
Lingard seorang gelandang serang, bukan striker macam Rashford. Namun, apa mau dikata, Solskjaer tak punya lagi stok pemain. Anthony Martial cedera. Mason Greenwood amandelnya bengkak.
Hasilnya, tak banyak yang bisa diharapkan dengan kehadiran Lingard di lapangan. Bukannya mengatasi ketertinggalan akibat gol Andriy Yarmolenko pada babak pertama, mereka malah ketambahan gol dari Aaron Cresswell di akhir pertandingan.
Dalam laga di London Stadium Ahad lalu itu, United harus pulang dengan kepala tertunduk. Mereka kalah 0-2. Posisi di klasemen pun terpuruk. Mereka ngendon di posisi kedelapan.
Tentu kondisi ini mengundang kritik. Paul Scholes, teman Solskjaer semasa menjadi pemain, menyebutkan kesalahan bekas klubnya itu adalah melepas striker Romelu Lukaku dan Alexis Sanchez.
“Kesalahan terbesarnya, dia tidak mencarikan penggantinya,” kata Scholes.
Solskjaer bukannya tak punya pertimbangan. Bagi dia, belajar dari musim lalu, kebutuhan terbesar timnya pada musim ini adalah lini belakang.
Dia meminta klub membenahinya. Klub memenuhinya dengan menggaet dua bek sekaligus, Aaron Wan-Bisaka dan Harry Maguire, yang menjadi bek termahal di planet ini dengan harga 80 juta pound.
Sedangkan untuk lini depan, dia merasa cukup aman dengan memiliki kumpulan striker muda: Martial, Rashford, dan Greenwood.
Khusus untuk Greenwood, yang baru berusia 17 tahun, dia pun memberikan kredit yang luar biasa. “Dia memiliki kaki yang kuat, kanan dan kiri. Dia merupakan striker yang bagus,” ujar Solskjaer.
Karena itu, dia tidak mencari pengganti Lukaku yang pergi ke Inter Milan. Namun Solskjaer ceroboh. Pemain tentu bukan robot. Suatu ketika, ia bisa mengalami cedera atau sakit seperti Greenwood.
Solskjaer pun ngeyel. Dia punya dalih. “Pernah suatu saat United kehabisan bek. Akhirnya Michael Carrick (asistennya saat ini) dan Darren Fletcher bermain sebagai bek tengah,” katanya.
Apa pun alasannya, Solskjaer diterjang kritik di sana-sini. Bekas pelatih United, Jose Mourinho, menyebut United tidak mengalami kemajuan seperti saat ia melatih pada musim lalu. Kala itu, mereka kalah 1-3. “Hampir tidak ada perkembangan,” ujar Mourinho sewaktu menjadi komentator pertandingan itu.
Solskjaer mengaku santai saja. “Dia punya hak untuk mengkritik,” ucapnya menanggapi ocehan Mourinho itu.
Pelatih asal Norwegia itu memang tak semangat menanggapi cemooh yang datang kepadanya. Kini dia tengah berpikir keras untuk memilih pemain yang dijadikan sebagai striker.
Kamis dinihari esok, dalam Piala Liga atau EFL Cup, Manchester United akan menjamu Rochdale—klub divisi League One. “Rashford sepertinya akan istirahat lebih lama. Martial dan Greenwood baru bisa dimainkan saat melawan Arsenal pada pekan depan,” ujarnya.
[insert_php] if (wp_is_mobile()) { echo ‘
‘; } [/insert_php]
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.