DewaSport.asia – Masa jeda kompetisi Liga Primer Inggris untuk menyambut pertandingan kualifikasi Piala Eropa pada pekan pertama September 2019 ini bisa menjadi kesempatan pelatih Arsenal, Unai Emery, untuk merapikan pasukannya.
Hasil 2-2 dalam pertandingan derby London utara di Stadion Emirates, Minggu 1 September 2019, melawan Tottenham Hotspur menunjukkan Arsenal masih bermasalah di belakang. Bek tengah kawakan asal Brasil, David Luiz, yang dibeli dari Chelsea bisa menambah daya gedor, tapi di sisi lain juga dapat membuka persoalan baru.
Dalam pertandingan di kandang Arsenal itu, tuan rumah yang berjuluk The Gunners ini kebobolan dua gol lebih dulu secara cepat dari aksi gelandang Christian Eriksen pada menit ke-10 dan tendangan penalti Harry Kane menit 40.
Arsenal baru bisa membalas pada injury time babak pertama, menit 45+1, melalui tembakan Alexandre Lacazette dan Pierre-Emerick Aubameyang pada babak kedua, menit 71.
Gol Eriksen berasal dari bola muntah setelah kiper Arsenal, Bernd Leno, menepis tembakan Erik Lamela. Pemain asal Denmark itu menghajar bola muntah tersebut dengan tendangan yang tak bisa lagi dihadang Leno.
Sedangkan gol penalti Kane berasal dari pelanggaran yang dilakukan kapten Arsenal, Granit Xhaka, untuk menjatuhkan penyerang Tottenham asal Korea Selatan, Son Heu-ming, dalam kotak penalti tim tuan rumah.
Setelah Tottenham unggul 1-0, ada satu momen ketika Son Heu-ming bergerak cepat masuk ke dalam kotak penalti Arsenal bersama bola dari sisi kiri.
David Luiz sebagai bek tengah mestinya bisa memotong pergerakan. Tapi, Luiz sudah bergerak lebih tengah dan meninggalkan pasangannya asal Yunani, Sokratis Papastathopulos, yang mesti sendirian untuk menghadang Son.
Pada pertandingan Arsenal sebelumnya melawan Liverpool, Luiz juga seperti terlambat untuk mengantisipasi pergerakan Mohamed Salah. Luiz pun terpasa menarik kaus Salah untuk menghambat pergerakan penyerang Liverpool itu sehingga menghasilkan hukuman penalti.
Pada gol pertama pun, ketika Sokratis Papastathopoulos berduel di udara dengan Harry Kane, bola yang lepas juga tak bisa cepat disambar David Luiz karena pemain kawakan Brasil ini kurang mempersempit ruang pertahanan.
Musim lalu ketika masih membela Chelsea, David Luiz juga keteteran menghadang Son yang kemudian menjebol gawang The Blues itu sebelum Spurs menang 3-1 di Wembley.
Luiz memang punya kelebihan dalam soal membantui penyerangan. Tapi, perlu ada pelapis di lini pertahanan Arsenal untuk membantu Sokratis, jika Emery memang mau mendayagunakan Luiz.
Di bek kiri, Sead Kolasinac memang berbahaya ketika mendukung serangan. Tapi, ketika diserang balik, Kolasinac bisa memberikan celah jika lambat untuk turun. Jika Hector Bellerin dan Kieran Tierney bugar, dua pemain ini punya peluang lebih optimal ketika diturunkan sebagai bek saya kiri maupun kanan.
Arsenal semakin berbahaya dengan kehadiran Alexandre Lacazette, Pierre-Emerick Aubamayeang, dan pemain baru Nicolas Pepe pada awal musim ini. Tapi, agresivitas mereka yang kini kian hebat perlu diimbangi dengan koordinasi lini pertahanan yang lebih baik.
[insert_php] if (wp_is_mobile()) { echo ‘
‘; } [/insert_php]
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.