DewaSport.asia – Pembelian Matthijs de Ligt sebesar 75 juta euro atau sekitar Rp 1,17 triliun oleh Juventus pada 18 Juli 2019 adalah contoh terakhir bagaimana keistimewaan Ajax Amsterdam memproduksi pemain hebat sejak Johan Cruyff pindah ke Barcelona pada 1973.
Sejak era Cruyff itu tercatat ada 25 transfer besar pada ajang sepak bola dunia yang melibatkan klub yang baru saja kembali menjuarai divisi tertinggi Liga Belanda, Eredivisie, itu.
Cara dari klub dari Kota Amsterdam itu memproduksi pemain hebat adalah memberikan pendidikan sepak bola gaya Ajax kepada sejumlah pemain muda, yang direkrut maupun lolos seleksi pendaftaran.
Selanjutnya, mereka mengembangkan para pemain muda sebagai manusia yang punya karakter kuat dan kemudian memberikan peluang kepada mereka untuk berprestasi di tim senior Ajax.
Jangan salah, niat mereka bukan untuk menjual para pemain ini dan menggunakan akademi sepak bola Ajax sebagai pohon uang jika dikehendaki. Tapi, realita ekonomi piramida sepak bola Eropa berarti hal itu adalah pengorbanan yang diperlukan.
Pemain berbakat yang keluar atau pindah dari Ajax secara konsisten memiliki standar yang tinggi. Bahkan, sering kali di antara mereka ada yang memiliki keistimewaan.
Kemunculan para pemain spesial seperti itu terjadi pada tahun-tahun menjelang kemenangan Ajax pada Liga Champions 1995 bersama pelatih Louis van Gaal.
Pola yang sama dengan generasi pemain Ajax di bawah asuhan Van Gaal ini terjadi pada 2019. Hal ini terjadi setelah Ajax tinggal selangkah lagi untuk kembali ke final Liga Champions untuk pertama kali sejak 1996.
Pemain baru Barcelona, Frenkie de Jong melambaikan tangan saat diperkenalkan pada publik di Camp Nou, Barcelona, 5 Juli 2019. Frenkie de Jong dibeli Barcelona seharga 75 juta euro atau setara Rp 1,2 triliun. REUTERS/Albert Gea
Frenkie de Jong –yang lebih dulu pindah Barcelona- dan De Ligt dijual Ajax dengan harga yang sama pada musim panas 2019 ini. Penampilan keduanya juga sensasional bersama juara Eredivisie tersebut.
Pasangan ini menjadi penjualan bersama terbesar dalam sejarah Ajax yang terkenal itu. Tapi, ada pemain lain yang meletakkan dasar buat menjadikan klub dari Amsterdam menjadi pabrik pemain hebat yang begitu melegenda. Dialah Johan Cruyff.
Kedatangan Cruyff di Barcelona secara fundamental mengubah klub Catalan ini. Dasar-dasar filosofi permainan Ajax lantas menyusup ke seluruh lini klub raksasa Spanyol. Pengaruh besar DNA Ajax itu kemudian mencapai sukses terbesarnya di Barcelona pada era modern di bawah asuhan Pep Guardiola.
Tak lama setelah kedatangan Johan Cruyff, sejumlah pemain dari Belanda pindah bermain di Liga Spanyol.
Dimulai dari pendamping Cruyff bermain Ajax dan tim nasional Belanda, gelandang dinamo, Johan Neeskens yang menuusul ke Barcelona pada 1974. Pada 1991, klub legendaris berjuluk Blaugrana itu kedatangan gelandang Belanda lainnya, Richard Witschge. Kemudian De Boer bersaudara, Frank and Ronald, menyusul ke Camp Nou pada 1999.
Tak cuma klub Barcelona yang memanfaatkan bakat para pemain Ajax di Liga Spanyol. Valencia membeli Johnny Rep pada 1975. Red adalah penyerang Belanda pada final Piala Dunia 1974 dan 1978. Real Betis mendatangkan Gerrie Muhren dan Finidi George. Adapun Real Madrid membeli Wesley Sneijder and Klaas-Jan Huntelaar.
Klub-klub raksasa di Seri A Liga Italia juga tak ketinggalan membeli bintang Ajax. Marco van Basten bergabung dengan AC Milan, Aron Winter ke Lazio. Sedangkan Dennis Bergkamp, Nwankwo Kanu, dan Wim Jonk diborong Inter Milan.
Bintang Ajax lainnya, Clarence Seedorf, pindah Sampdoria sebelum meraih sukses besar bersama Real Madrid. Adapun pemain Ajax yang elegan dari Rumania, Christian Chivu, bergabung dengan AS Roma. Tapi, Juventus yang memenangi perebutan bintang Ajax yang sensasional pada era 2001-2004, Zlatan Ibrahimovic.
Frank Rijkaard meraih prestasi gemilang di Italia bersama AC Milan. Tapi, hal itu tidak terjadi sebelum ia meninggalkan Ajax untuk bergabung dengan klub Liga Portugal, Sporting CP. Rijkaard kelak membawa Barcelona memenangi Liga Champions 2006 sebagai pelatih.
Setelah Spanyol dan Italia, klub-klub di Liga Primer Inggris memanfaatkan para pemain bertalenta dari the De Toekomst Sports Complex Amsterdam ini. Marc Overmars dan Thomas Vermaelen menandatangani kontrak dengan Arsenal. Tottenham Hotspur membeli Christian Eriksen dan Liverpool bertaruh dengan mendatangkan pemain Uruguay dari Ajax Amsterdam, Luis Suarez.
Manchester United mendatangkan pelatih Louis van Gaal dan gelandang bertahan Daley Blind. Tapi, dua alumnus Ajax ini kurang sukses berkiprah di Setan Merah. Blind kemudian kembali ke Ajax Amsterdam dan musim lalu membawa klub ini menembus kembali semifinal Liga Champions.
[insert_php] if (wp_is_mobile()) { echo ‘
‘; } [/insert_php]
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.