DewaSport.asia – Status underdog yang disematkan kepada Chelsea diharapkan Frank Lampard tidak merusak mental para pemain saat nanti melawan Bayern Muenchen. Dia justru ingin itu dijadikan sumber motivasi untuk mematahkan prediksi.
Meski menjadi tuan rumah di Stanford Bridge, dini hari nanti, Chelsea tidak diyakini bisa mengalahkan Bayern pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions itu. Sebab, keduanya memiliki perbedaan prestasi yang begitu mencolok pada musim ini.
Walau menempati posisi empat klasemen sementara Liga Primer, The Blues dianggap masih labil. Buktinya, mereka hanya mencatat dua menang dari enam pertandingan terbarunya disemua kompetisi, sisanya dua imbang dan dua kalah.
Sementara langkah Bayern jauh lebih konsisten. Selain memuncaki klasemen sementara Bundesliga, FC Hollywood juga datang bermodalkan catatan tujuh laga tanpa kekalahan diseluruh ajang, yakni enam menang dan satu imbang.
Selain itu, kendati pernah juara pada 2011/2012, tapi selama tiga partisipasi terbarunya di Liga Champions, Chelsea selalu terhenti fase 16 besar. Ini berbeda dengan Bayern yang punya kecendrungan lebih besar melaju hingga semifinal.
Perlu diingat pula, Bayern pernah berpesta di London, yaitu kala melibas Tottenham Hotpsur 7-2 saat penyisihahan Grup B, pada 2 Oktober lalu. “Saya pikir pembicaraan soal status underdog pada laga ini harusnya berasal dari luar, dari orang-orang yang melihat ke dalam,” ujar Lampard, dilansir skysport.
“Tugas saya adalah menyiapkan pemain untuk pertandingan ini. Menganalisa lawan dan melihat apakah bisa menemukan kelemahan. Saya paham jika orang-orang menyebut kami underdog. Sebab, lawan sangat kuat dan punya lebih banyak pengalaman (di Liga Champions),” lanjutnya.
Namun, Lampard tidak menilai status underdog sebagai halangan untuk meraih kemenangan. Sebab, apapun bisa terjadi di sepak bola. Selain itu, banyak kisah inspirasitif dimana klub yang tidak diunggulkan malah bisa membuat kejutan.
“Hal seperti ini dapat berubah. Tim underdog ada untuk memutarbalikkan keadaan. Kami menyukai kisah tim underdog, dan ada diantara mereka yang menjadi cerita paling hebat di olah raga,” kata Lampard.
Salah satu yang bisa dijadikan panutan adalah kiprah Ajax Amsterdam pada musim lalu. Diperkuat banyak pemain muda, wakil Belanda itu bisa melaju hingga semifinal dengan menyingkirkan Real Madrid dan Juventus.
“Saya tidak pernah ragu memasukan pemain muda dalam starting libe-up. Saya sangat percaya dengan pemain yang pernah menjadi skuad pada musim ini. Mereka mendapatkan kepercayaan itu melalui kerja keras,” ujarnya.
“Bayern tentunya tim yang punya kapasitas memenangi kompetisi ini. Bayern juga merupakan tim bagus ketika mendapat bola. Tapi, Jika harus menderita tanpa bola, kami harus bersiap mengatasinya. Itulah tugas kami,” tandas Lampard.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.